Sementara Waktu Kutinggalkan Kau Dulu


Hari ini harus meninggalkan sementara waktu kota kelahiranku. Gak puas rasanya liburannya, masa cuma 5 hari 4 malam. Mending juga ke kota mana gitu perginya, lah ini di Samarinda. Malasnya aku...

Hmmm... di rumah banyak makanan dan pasti di kost jadi busung lapar. Pusing akan datangnya bertubi-tubi tugas dan harus menggarapnya. Huh, tinggal disana sungguh dah...

Sumber: Google
Berat langkah kaki tuk sekedar berpijak, apalagi tuk meninggalkan rumah. Senyum itu, senyum termanis dengan sunggingan enam buah gigi, manisnya. Dihari terakhir ini, dia juga mulai akrab denganku, tadi aja pas mau beli ikan di km 5 waktu menjalankan motorku, dia nangis mau ikut. Hikz, aku sedih rasanya melihat dan mendengar tangisan itu.







Tapi, apakah aku harus mendzalimi yang lain, aku dzalimi nasib kuliahku, amanahku di Mushola kampus, Ngajiku, Tahsinku, Riyadohku yang rutin, dan aku bukan kader Balikpapan melainkan aku kader Samarinda. Begitu banyak yang harus aku dzalimi.
Astagfirullah.
Endah, ayo ikhlaskan hatimu walau berat.
Selesaikan semuanya dengan ikhlas, target lainnya sudah menantimu.

1 komentar:

Junaidi mengatakan...

mba.. caranya buat tulisan ringkas..
http://serambi-inspirasi.blogspot.com/2011/11/membuat-readmore-pada-blog.html

Posting Komentar